Aku
di jebak
Sekian
lama kita menjalin hubungan asmara, hingga akhirnya awal otober kita harus
mengakhiri hubungan kita karena ada sesuatu hal yang ga bisa aku terima dari
dirimu. Ya hari itu saya putuskan kita harus berpisah.
Februari
saya mengawali kisah asmara saya dengan seorang wanita yang bernama dina,
banyak cerita yang udah terukir dari semua itu, banyak kenangan manis yang
terukir dari kisah itu, yatepatnya asmara itu telah merasuk dalam jiwa dan
menggerogoti setiap kesadaran akan susila. Waktu itu saya di butakan oleh cinta
dan nafsu sesaat dan akhirnya tindakan itu pun kita lakukan dengan suka sama
suka.
Pergulatan batin terus berlanjut
antara cinta nafsu dan yang lainya semua bercampur jadi satu jadi satu kesatuan
yang tidak bisa di pisahkan, sembilan bulan saya jalani bersamanya sebagai
pasangan kekasih, saya merasa senang dengan adanya dia, saya merasa ada yang
perduli dengan diri saya, dia sangat menghargai saya sebagai kekasihnya, apaun
dia lakukan untuk memberikan yang terbaik pada saya.
Hari semakin berlanjut dan
waktupun terus berganti, sungguh tragis rasa sayang ini sedikit demi sedikit
mulai menyusut dan kepercayaan ku padanya semakin pudar, disinilah awal dari
permasalahn yang menerpa ku.
Aku mulai bosan dengan tingkah
lakunya yang seakan-akan tak sesuai dengan apa yang dia omongin sampai akhirnya
kejenuhan singgah di hatiku tapi aku coba bertahan dengan dia karena aku pikir
dia bisa berubah dan mapu merubah pola pikirnya denag hidup ini.
Di satu sisi sebenarnya aku juga
punya pacar yang lain namanya udoh dia adalah orang yang pertama kali
membangunkan ku dari mimpi yang menyeretku pada kehancuran. Sebelum aku memulai
pacaran dengan orang yang namanya dina terlebih dahulu aku telah pacaran dengan
si udoh.
Suatu alasan kenapa aku harus
menghianati si udoh, si udoh berbeda dengan si dina. Si udoh orangnya egois,
kekanak-kanakan dan terlalu manja, tapi juga sayang padanya.
Aku jadi seorang penghianat karena
aku harus membohongi dua orang wanita yang sama-sama aku sayangi. Waktu ku
lebih banyak di habiskan di bandarlampung karena aku memnag sedang
menyelesaikan study ku di salah satu perguruan tinggi di bandarlampung. Ini artinya
waktu ku lebih banyak di habiskan dengan si dina, hari-hari ku selalu di temani
dia, semua waktu ku di bandarlampung aku habiskan dengan si dina. Tapi aku
selalu bisa menghubungi si udoh kapan aja walaupun hanya sekedar menanyakan
kabar dia, kadnag aku sering sms dia atau pun aku menelpon dia.
Cerita cinta ku di bandarlampung
ku habiskan dengan pacarku yang ada di bandarlampung yaitu si dina,, hari-hari
ku selalu di temani dia. Kita menjalani kisah ini sama sekali tak ada paksaan
sedikitpun aku ikhlas mencintai dia, dan aku pun ikhlas memberikan separuh
hidupku untuk dia.
Sampai lah pada suatu hari
kira-kira di bulan februari pertama kali kita melakukan hubungan yang
sebenarnya itu tidak boleh kita lakukan. Inilah awal dan pertama kali nya saya
melakukan hubungan badan dengan si dina, kita terbuay dengan nafsu sesaat, dari
sekali dan akhirnya jadi bebrapa kali, dia melayani saya dengan ikhlas tanpa
ada suatu paksaan apapun.
Di oktober awal terjadinya suatu
permasalah yang pelik dan sulit untuk saya hadapi, saya merasa inilah beban
pikiran yang pertama kali saya rasakan. Beban pikiran yang teramat sangat
menyesatkan saya pada perbuatan-perbuatan yang sepantasnya tidak harus saya
lakukan. Berbagi maslah itu datang karena saya memutuskan untuk mengakhiri hubungan
saya dengan si dina. Saya memutuskanya karena memang cinta saya sudah mulai
hilang padanya, cinta saya mulai luntur pada si dina.
Tapi si dina berusaha
mempertahankan saya sebagai pacarnya berbagai cara dia lakukan untuk
mempertahan kan saya, naas memang semakin dia berusaha buat mempertahankan saya
denagn cara dia yang saya pikir itu ga masuk akal, saya semakin ga mau kembali
padanya. Samapi suatu ketika dia mengetahui kalau saya ternyata masih pacaran
dengan yang namanya si udoh.
Bukanya si dina makin sadar kalu
cinta itu tak harus memiliki dia malah semakin bertingkah dengan cara-cara dia,
dia melakukan apapun demi mendapatkan saya kembali padanya, di suatu ketika dia
menagku kalau dia hamil, saya bingung semua itu entah bener entah engga, yang
pasti dia ngomong dia lagi telat. Saya pun menyerankan agar dia mengecek dulu
dengan alat yang pengecek kehamilan apakah dia bener-bener telat dan hamil. Masalah
kembali bertambah sulit setelah dia bilang kalau alat pengecek kehamilannya itu
malah di temukan oleh ibunya, subhanallah maslahnya semakin berat.
Setelah kejadian itu saya
berusaha untuk pergi jauh dari kehidupan si dina, say berusah menghindari dari
segala usaha da untuk mempertahankan saya, saya pikir kalau saya seperti itu
terus kuliyah saya ga akan pernah beres yang ada malah semakin berantakan. Sayang
kuliyah saya bentar lagi jadi saya harus segera menyelsaikan kuiyah saya dulu
tanpa harus di gangu oleh stan-setan wanita.
Targis memang nasib saya si dian
tidak begitu saja melepaskan saya, dia tidak rela saya jadi milik siapapun, dia
tidak rela melihat saya bahagia dengan orang lain, dia berusaha menghancurkan
diri saya dengan berbagi cara yang dia lakukan salah satunya dia membuka aib
saya pada si udoh dan akhirnya perang urat syaraf antara si udoh dengan si dina
pun di mulai, mereka saling menyinggung satu sama lain tentu saja yang jadi
korban mereka berdua adalah saya. Bila si dina merasa tersakiti oleh kata-kata
si udoh maka sasaran tembaknya pasti saya begitu pun sebaliknya.
Saya sadar akan diri saya, memang
saya lebih condong k si udoh di bandingkan ke si dina mengapa demikian..? saya
sendiri tidak mengetahui mengapa saya lebih berat kehilangan si udoh. Saya pikir
si dina akan sadar dengan keputusan saya tapi ternyata tidak karena dia tidak
rea melihat saya bahagia dengan wanita lain akhirnya dia mengadukan saya ke
polisi dengan tuduhan pencabulan terhadap wanita yang belum dewasa dan dasar
hukum yang di gunakan yaitu Pasal 293 KUHP.
Inilah masalh ynag membuat saya
merasa terpukul dan saya merasa saya di jebak. Karena saya melakukan hubungan
badan denagn si dina itu suka sama suka tidak ada paksaan apapun, bahkan saya
menjajikan sesutu apaun sama dia saya tidak pernah,ataupun saya memberikan uang
imbalan atas hubungan badan pada dia pun saya tidak pernah artinya saya
melakukan itu dengan dia suka sama suka dan tidak ada paksaan apapun hanya
karena dia tidak rela melihat saya bahagia dengan wanita lain dia tega melakukn
itu pada saya.
Saya merasa di jebak, saya merasa
hidup saya sudah hancur oleh dia. Dia menuduh saya lari dari kenyataan saya
tidak bertanggung jawab, saya pikir itu tuduhan yang salah, itu tuduhan yang ga
mauk akal, hari-hari saya ada di kosan PSP 2 dan dia pun tahu kosan saya
berikut no hp saya, memang saya merasa ada yang janggal dari semua ini dia
tidak mungkin melakukan ini semua tanpa adanya dorongan dari luar, ya mungkin
mereka adalah rang-orang yang tidak suka terhadap saya. Mereka orang-orang yang
tidak senang akan keberhasilan dan kebahagiaan saya.
Saya merasa di fitnah mencabuli
seorang wanita toh kenyataannya saya melakukan itu suka sama suka dan tiap kali
saya melakukn itu dia a\lah ang mendatagi saya kekosan saya tidak pernah
menjemput dia terlalu jauh dia datang sendiri ke kosan saya. Dan kadang-kadang
orang tua nya juga mengetahui kalau dia datang ke kosan saya.
Tapi mengapa setelah saya
memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini mengapa dia malah melaporkan saya
dengan tuduhan saya mencabuli dia. Subhanallah apakah dia memang mau
menjatuhkan saya..? apakah memang dia menginginkan sya terjatuh dan hidup saya
semakin hancur. Saya tak rela hidup saya hancur, saya ga akan pernah rela hidup
saya hancur karena wanita.
Andai saja semua tugas saya sudah
beres dan kuliyah saya sudah rampung pasti beban initak begitu berat untuk saya,
saya anggap ini adalah pelajaran buat perbaikan kedeanya seperti apa. Saya juga
akan berusah membereskan masalah ini secara kekeluargaan dulu, mudah-mudahan
masih bisa di selesaikan dengan jalan yang lebih baik.
Amieeeeeeeeennn semoga saja.